Guna meningkatkan kapasitas usaha PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Negara memberikan tambahan penyertaan modal negara sebesar Rp 900 miliar di tahun 2015. Saat ini penggunaan dana sudah berjalan tujuh tahun, namun dampak belum signifikan terlihat pada pendapatan perusahaan. Adapun menurut mantan Komisaris Utama, penggunaan dana terindikasi bermasalah dan tidak dimanfaatkan sesuai peruntukkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi, kendala dan upaya mengatasi kendala dalam penyertaan modal negara pada industri pertahanan PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Metode peneltian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Data diambil pada Triwulan I 2022 dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan teori efektivitas dan efisiensi serta teori implementasi kebijakan Edward III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 proyek, 2 proyek diantaranya efisien dan efektif, 8 proyek masih bisa efisien dan efektif, 2 proyek masih bisa efisien dan masih bisa efektif, 1 proyek tidak efisien dan efektif dan 1 proyek tidak efisien dan tidak efektif. Kendala pada implementasi yaitu kemampuan pengguna minim, dana terbatas, persiapan penerapan ERP membutuhkan waktu yang lama, sangketa lahan, sistem pengawasan rendah, disposisi Direksi rendah dan informasi tidak konsisten. Sehingga upaya yang dapat ditempuh yaitu restrukturisasi, manajemen keuangan, memanfaatkan waktu untuk melengkapi data, mencari titik penyelesaian sangketa lahan, mengoptimalkan pengawasan dan membuka layanan pengaduan, Komisaris memberi arahan & masukan kepada Direksi dan mengupayakan perubahan ketiga untuk berorientasi pada penyelesaian realisasi.