Pembangunan ekonomi suatu negara saat ini erat kaitannya dengan globalisasi ekonomi. Negara-negara ASEAN yang didominasi negara berkembang memanfaatkan globalisasi dengan kebijakan penerimaan penanaman modal atau investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) untuk pembiayaan pembangunan ekonomi dalam negeri. Permasalahan adalah investasi asing langsung dipengaruhi oleh sejumlah indikator ekonomi makro, seperti pendapatan nasional serta faktor pertahahanan dan keamanan dalam negeri. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pendapatan nasional, anggaran pertahanan, dan kerentanan negara terhadap investasi asing langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah negara-negara di kawasan ASEAN selama periode 2006-2019. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan data sekunder. Sebelum dilakukan analisis dilakukan uji pemilihan model, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t (parsial) dan uji-F (simultan). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial pendapatan negara berpengaruh positif terhadap investasi asing langsung, anggaran pertahanan tidak berpengaruh terhadap investasi asing langsung, sedangkan kerentanan negara berpengaruh negatif terhadap investasi asing langsung. Secara simultan pendapatan nasional, anggaran pertahanan dan kerentanan negara berpengaruh terhadap investasi asing langsung, dengan hasil uji F hitung sebesar 29.79571 dengan signifikansi 0.0000 sehingga model Data Panel ini layak untuk digunakan memprediksi investasi asing langsung. Kesimpulan dari nilai Adjusted R-Square sebesar 0.383283 yang berarti bahwa variabel investasi asing langsung dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan nasional, anggaran pertahanan, dan kerentanan negara dalam penelitian ini sebesar 38.32%. Saran kepada pembuat kebijakan untuk dapat merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan anggaran pertahanan yang berdampak kepada stabilitas keamanan nasional yang dapat mengurangi kerentanan negara.