Peran dan fungsi BUMN, baik sebagai fungsi komersial maupun sosial, hanya dapat dijalankan secara optimal apabila BUMN berada dalam kondisi yang sehat dan kompetitif. Namun, BUMN selalu saja menghadapi permasalahan baik internal maupun eksternal yang mengakibatkan terganggunya kinerja keuangan BUMN itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penyertaan Modal Negara, pertumbuhan aktiva, dan efisiensi terhadap kinerja keuangan BUMN industri pertahanan tahun 2011-2020. Populasi dalam penelitian ini adalah 4 BUMN industri pertahanan yang terdaftar dalam Direktori Industri Pertahanan 2018-2019 dan menerima suntikan Penyertaan Modal Negara, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, dan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel menggunakan Eviews 10.0. Data yang diperoleh adalah sekunder yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji pemilihan model dan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis menggunakan uji t (parsial) dan uji F (simultan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial diketahui Penyertaan Modal Negara berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN industri pertahanan, pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN industri pertahanan, dan efisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN industri pertahanan. Secara simultan Penyertaan Modal Negara, pertumbuhan aktiva, dan efisiensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dengan hasil output dari nilai Adjusted R squared sebesar 53,5%. Sedangkan perusahaan dengan sensitivitas tertinggi hingga terendah terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara berurutan adalah PT Pindad, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia.