Penelitian ini dilatarbelakangi dari adanya permasalahan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rendah pada divisi kendaraan tempur dan perjanjian kemitraan yangbelum berjalan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kemitraan antara PT Pindad (Persero) dengan industri dalam negeri dan menganalisis strategi kemitraan PT Pindad (Persero) dengan industri dalam negeri dalam mendukung kemandirian industri pertahanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kemitraan antara PT Pindad (Persero) dengan industri dalam negeri sudah cukup berhasil dilakukan dan strategi diversifikasi adalah strategi yang dapat dilakukan PT Pindad (Persero) dalam meningkatkan kemitraan dengan industri dalam negeri. Saran dalam penelitian ini yaitu PT Pindad (Persero) melakukan evaluasi dan updating atas mitigasi risiko kegiatan pengadaan bahan baku pada divisi kendaraan tempur, melakukan benchmarking dengan industri dalam negeri ataupun luar negeri, dan meningkatkan pasar ekspor dengan melakukan pendekatan G to G. Saran selanjutnya, pemerintah dapat membuat program atau kebijakan yang mampu mendukung industri pertahanan dalam mempromosikan alpalhankam Indonesia di kancah internasional dan saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengulas lebih kompleks penyebab keterlambatan pengiriman barang yang dilakukan mitra dan meneliti kemitraan PT Pindad (Persero) dengan industri luar negeri.