Kementerian Pertahanan memerlukan manajemen yang mengutamakan akuntabilitas sebagai bagian dari upaya efisiensi. Masih terdapat persoalan dalam penatausahaan BMN yang disebabkan oleh kualitas Operator BMN. Persoalan tersebut adalah terkait dengan kemampuan Operator BMN yang masih perlu dikuatkan. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian penguatan kemampuan Operator BMN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan kemampuan Operator BMN Baranahan Kemhan RI guna mendukung akuntabilitas laporan keuangan dan mengidentifikasi serta memformulasi strategi dalam menghadapi kendala kemampuan Operator BMN Baranahan Metode penelitian ini menggunakan desain analitis kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen terkait penatausahaan dan Operator BMN. Dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan BMN Baranahan Kemhan RI RI belum optimal karena terdapat kendala penguatan kemampuan tersebut diantaranya karena keterbatasan anggaran, belum tersedianya standar dan peta jalan pengembangan kompetensi, keragaman latar belakang pendidikan operator BMN dan distribusi beban kerja yang belum proporsional serta jumlah personel yang belum sesuai kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penguatan kemampuan Operator BMN terbagi atas penguatan kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Penguatan kemampuan intelektual dilakukan dengan program pendidikan dan pelatihan yang berfungsi untuk meningkatkan wawasan mengenai pengelolaan aset negara berbasis ilmu akuntansi. Sementara penguatan kemampuan fisik dilakukan melalui bimbingan teknis dan sosialisasi penggunaan aplikasi. Tujuan dari penguatan kemampuan fisik Operator BMN adalah peningkatan kemahiran agar mencapai zero mistake dalam pengelolaan BMN. Agar supaya kinerja operator BMN Baranahan Kemhan RI optimal, perlu penguatan kemampuan antara lain: peningkatan kolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Keuangan maupun Badan Pemeriksa Keuangan RI. Penerapan sistem merit dalam manajemen sumber daya manusia, pengadaan Formasi Jabatan Fungsional Penata Laksana BMN, dan penyusunan standar dan peta jalan penguatan kemampuan operator BMN di lingkungan Kementerian Pertahanan.