Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas perairan seluas 6,4 juta km2 dari 8,3 juta km2 total keseluruhan luas wilayah Indonesia. Informasi HidroOseanografi yang akurat, tepat waktu dan relevan menjadikan sebuah informasi berkualitas dimana informasi Hidro-Oseanografi menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam melakukan setiap aktivitas kelautan. Dalam mendukung program pemerintah Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD), peralihan teknologi informasi saat ini dari manual ke digital serta belum terpenuhinya cakupan survei data Hidro-Oseanografi di wilayah perairan Indonesia menjadi permasalahan dalam penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Peranan Informasi Hidro-Oseanografi pada Pusat HidroOseanografi TNI Angkatan Laut Dalam mendukung Pendapatan Negara, kendala dan cara dalam meningkatkan kualitas informasi Hidro-Oseanografi dalam mendukung pendapatan negara. metode penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, data diperoleh dari informan yang ditetapkan dan dianalisis dengan teknik analisis data interaktif (Miles dan Huberman), data yang dikumpulkan menggunakan teori peran menurut Bruce J. Cohan yaitu peran nyata dengan beberapa perilaku dalam kaitannya dengan peran oleh Biddle dan Thomas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dari Informasi HidroOseanografi dalam produksi peta laut dan buku nautika dan dalam penetapan alur laut memberikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta berperan dalam pemeliharaan dan pembangunan pelabuhan. Sumber Daya Manusia dan kemajuan teknologi menjadi faktor bagi tercapainya informasi hidro-oseanografi yang akurat, terpercaya dan selalu terbaharui demi keamanan pelayaran dan dapat menjadi pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam pembangunan ekonomi bidang kemaritiman dengan beberapa kendala yaitu cakupan data survei osenaografi yang sangat luas serta cara mengatasi kendala pada Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut dalam mendukung pendapatan negara.