Data empiris berdasarkan hasil survei lembaga pemerintah maupun swasta, menunjukkan bahwa radikalisme agama dan terorisme merupakan ancaman yang berbahaya dan harus diwaspadai. Sebuah fakta miris, ketika aksi-aksi kekerasan yang terjadi melibatkan perempuan dan anak-anak sebagai pelaku utama. Hal tersebut bertentangan dengan fitrah perempuan sebagai penjaga kehidupan dan penerus generasi, perempuan identik dengan sifat keibuan yang penuh kasih sayang. Fokus dalam penelitian tesis ini diitikberatkan pada pelibatan peran perempuan sebagai upaya kontra terhadap radikalisme agama dan terorisme, Peran tersebut diejawantahkan melalui PKK yang memiliki program Penghayatan dan pengamalan Pancasila serta program gotong royong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perempuan melalui PKK dalam menghadapi ancaman ideologi, menganalisis kendala bagi PKK dalam menjalankan program kegiatannya, serta menganalisis strategi PKK dalam mengatasi kendala yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran perempuan melalui PKK, yaitu: sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak, 2) kendala bagi PKK dalam melaksanakan program kegiatan antara lain: kurangnya sumber daya kader, belum sinkron antara program dan kegiatan 3) strategi PKK dalam mengatasi kendala yaitu: menetapkan tujuan merujuk pada RPJMN 2020-2024, melalui dukungan kebijakan/peraturan perundangan, program kegiatan, sarana/prasarana, dengan cara pemberian motivasi kepada kader PKK, pemanfaatan teknologi, dan penguatan koordinasi dengan instansi terkait. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa peran perempuan melalui PKK dalam menghadapi ancaman ideologi berbentuk radikalisme agama dan terorisme tidak berdampak signifikan karena program penghayatan dan pengamalan Pancasila belum sepenuhnya dilaksanakan.