Energi sangat dibutuhkan untuk pertahanan negara sehingga dibutuhkan
energi sebagai sumber daya mendukung pertahanan, energi sebagai infrastruktur
pendukung pertahanan dan energi sebagai logistik pendukung pertahanan. Energi
sebagai infrastruktur sangat penting untuk mendukung pertahanan untuk
Pangkalan, Kesatriaan, daerah basis, perbatasan dan operasi militer serta operasi
militer selain perang. Energi untuk mendukung pertahanan menghadapi tantangan
isu “clean energy”, konservasi energi dan diversifikasi energy dimana militer harus
mengurangi penggunaan energy fosil. pemerintah terus berupaya meningkatkan
pemanfaatan energi terbarukan guna mencapai target nol emisi atau net zero
emission Indonesia pada 2060 mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa manfaat energi listrik yang dapat dihasilkan dari energi surya Kodam
III/Siliwangi, serta menganalisa optimalisasi pembangkit listrik tenaga surya untuk
mendukung sistem komunikasi wilayah Kodam III Siliwangi. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif
deskriptif, sehingga didapatkan hasil penelitian. Sistem komunikasi strategis dan
sistem komunikasi taktis matra darat, meliputi sistem: komunikasi markas,
komunikasi kewilayahan, komunikasi operasi, dan komunikasi khusus. Sistem
komunikasi wilayah merupakan sarana untuk mendukung kelancaran
penyelenggaraan kelancaran Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer,
Informasi, Pengamatan dan Penginderaan (K4IPP) yang dilaksanakan disetiap
wilayah Kodam, khususnya Kodam III/Siliwangi. Dalam mewujudkan sistem
komunikasi wilayah yang andal maka harus didukung dengan sistem keandalan
ketenaga listrikan di Kodam III/Siliwangi, dengan memanfaatkan PLTS yang
merupakan energi terbarukan, dengan mengoptimalisasikan PLTS On Grid yang
terintegrsi dengan No Break System untuk mewujudkan sistem keandal energi,
dan kontinu (sustainability), untuk mendukung sistem komunikasi wilayah dalam
rangka pertahanan negara.