Dalam mempertahankan negara di perlukan alat pertahanan yang kuat. Adapun alat pertahanan itu salah satunya adalah kekuatan militer dan alutsista. Alutsista yang diambil dalam penelitian ini adalah Panser Anoa TNI AD. Seperti yang diketahui bahwa saat ini panser jenis anoa masih menggunakan solar sebagai bahan bakar.Dalam rangka mengantisipasi kelangkaan energi fossil serta dampak lingkungannya dan juga menghadapi kemajuan teknologi informasi serta kemampuan persenjataan maupun alat pendukung lainnya, maka perlu adanya kajian terhadap alutsista dalam hal ini adalah panser jenis anoa yang dimiliki oleh TNI AD. Saat ini belum maraknya penelitian terhadap potensi pengembangan kendaraan taktis dan kendaraan tempur berbasis hybrid untuk TNI AD di Indonesia, membuat peneliti tertarik untuk dapat menggali permasalahan yang dihadapi dalam menggembangkan kendaraan ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penggerakan kendaraan taktis dan kendaraan tempur Anoa TNI AD dalam mendukung pertahanan negara serta menganalisis pola kombinasi biofuel dan baterai yang tepat untuk dapat menggerakan kendaraan taktis dan kendaraan tempur Anoa TNI AD. Pada peneletian ini menggunakan metode quasi kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa saat ini panser Anoa masih menggunakan energi fossil sebagai penggerakanya dan pola kombinasi hybrid yang tepat untuk dapat menggerakan Panser Anoa adalah dengan menggunakan siklus parallel – seri dimana motor elektrik dan mesin dapat menjalankan transmisi dalam waktu yang bersamaan yang kemudian transmisi tersebut dapat memutar roda serta memanfaatkan pengeram untuk mengisi baterai. teknologi hybrid mampu mendukung fungsi operasional of sense, shield, command and act. Yang berartikan dengan konfigurasi powertrain hybrid, kendaraan tidak hanya dapat menonton tanpa suara (mode rahasia), tetapi juga pindah diam-diam ke lokasi baru untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih baik, atau mundur jika ada ancaman terdeteksi secara otomatis.