Salah satu bentuk penyelenggaraan pertahanan negara bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan warga negara Indonesia dari ancaman nirmiliter khususnya bencana alam. Sebagai Negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia berada pada wilayah yang rawan terhadap ancaman abrasi dan banjir rob termasuk Kabupaten Bekasi. Sebagai wilayah yang rentan terhadap bencana, maka upaya mitigasi baik secara struktural maupun nonstruktural sangat diperlukan guna menciptakan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang aman dari ancaman bencana. Oleh sebab itu, penelitian dilakukan untuk menganalisis tingkat kerentanan pesisir Kabupaten Bekasi terhadap ancaman bencana abrasi dan banjir rob, menganalisis kondisi lapangan dengan dokumen RTRW di Kabupaten Bekasi, dan menganalisis rencana mitigasi bencana untuk menghadapi ancaman bencana abrasi dan banjir rob. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang didapatkna berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan, serta dengan mengumpulkan data sekunder dari hasil dokumentasi maupun literatur terkait. Teknik analisis data dilakukan menggunakan teknik overlay dengan menggunakan aplikasi QGIS dan ekstensi InaSAFE untuk menganalisis dampak risiko bencana. Penyusunan rencana mitigasi risiko bencana dilakukan dengan teknik analisis SWOT. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa: (1) Wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong termasuk ke dalam kategori rentan dengan nilai indeks kerentanan pesisir sebesar 41,4; (2) RTRW di Kabupaten Bekasi sudah berbasis mitigasi bencana, namun belum mengakomodir fenomena abrasi dan banjir rob; (3) Rencana mitigasi bencana terkait abrasi dan banjir rob di Kecamatan Muaragembong dapat diterapkan dalam bentuk pembangunan atau penentuan kebijakan.