Dalam rangka menjalankan tugasnya, TNI Angkatan Udara yang merupakan unsur utama pertahanan negara sangat membutuhkan alpalhamkam yang didalamnya terdapat armada pesawat C-130 Hercules. Efisiensi pelaksanaan pekerjaan akan bergantung pada kesiapan operasional armada pesawat C130 Hercules TNI Angkatan Udara. Keberhasilan faktor maintenance, repair dan overhaul salah satunya adalah pemeliharaan level berat pesawat C-130 Hercules oleh Depo Pemeliharaan 10 Koharmatau yang dalam tugasnya mengendalikan Satuan Pemeliharaan (Sathar) 12, Sathar 13, dan Sathar 15, sangat mempengaruhi kesiapan ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis prosedur, kendala dan strategi maintenance, repair dan overhaul (MRO) pesawat C-130 Hercules. Data yang ada dianalisis secara kuasi kualitatif yaitu data kualitatif didukung dengan analisis kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa masih terdapat kekurangan di dalam pelaksanaan maintenance, repair dan overhaul. Hasil analisis Strength weakness Opportunities and Threats (SWOT) diperoleh strategi saat ini Strength Opportunities. Setelah itu pada analisis (AHP) di dapatkan 8 prioritas utama berdasarkan faktor dominan, yang akhirnya dipetakan system thinking didalam sistem kesiapan pesawat C-130 Hercules terhadap maintenance, repair dan overhaul. Menurut temuan dari penelitian yang dilakukan, cara terbaik untuk mengoptimalkan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules di Depohar 10 dalam rangka meningkatkan kesiapan operasional TNI Angkatan Udara adalah dengan menyiapkan dan mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana serta alat khusus dengan melakukan pelatihan, pembinaan kemampuan dan keterampilan; memanajemen suplai logistik secara intensif dengan memungkinkan sistem clustering; memaksimalkan peran produksi part; membuat program pengembangan; mengajukan penambahan personel dan membuat pelatihan dalam meningkatkan kesiapan; dan membuat kerja sama dengan negara produsen secara terprogram.