Detail Cantuman
03 Tesis
MODEL STRATEGI PEMELIHARAAN KRI DENGAN PENDEKATAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) GUNA MENDUKUNG KESIAPAN OPERASI KOARMADA II (STUDI KASUS PADA SATUAN KAPAL SELAM)
Kondisi saat ini, dalam pembangunan kapal selam untuk memperkuat armada kapal perarang TNI AL belum ditentukan strategi dalam penentuan pelaksanaan pemeliharaan kapal selam yang berakibat pada ketersediaan anggaran dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan kapal selam. Hal itu merupakan salah satu kendala dalam pelaksanakan pemeliharaan alpalhankam secara terjadwal dan terencana. Di sisi lain apabila diterapkan kebijakan pemeliharaan secara terus menerus akan berakibat pada beban anggaran pemeliharaan yang sangat tinggi. Berdasarkan kondisi yang ada saat ini serta beberapa artikel terdahulu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis prioritas strategi pengembangan dalam penentuan pemeliharaan kapal selam. Pengolahan dan analisis data menggunakan pendekatan metode teknik hibrid MCDM menggabungkan metode Analytical Hirarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Sementara metode AHP diterapkan dalam penyaringan kriteria keputusan dan penentuan bobot kriteria keputusan masing-masing, metode TOPSIS digunakan dalam perankingan strategi pemeliharaan alternatif. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, kriteria strategi pemeliharaan pada KRI jenis Kapal Selam menunjukkan bahwa kriteria tingkat keamanan (C4) memiliki bobot tertinggi sebesar 0.201 dengan CR 0.097. Kemudian kriteria Penggunaan Teknologi (C3) memiliki bobot sebesar 0.143 sebagai kriteria kedua. Kriteria Ketersediaan sumberdaya (C7) sebagai kriteria ketiga dengan bobot sebesar 0.135. Sedangkan kriteria Waktu Operasional (C5) memiliki bobot sebesar 0.056 sebagai kriteria dengan bobot paling kecil. KRI Nagapasa – 403 dengan strategi pemeliharaan kategori Menengah. KRI Ardadedali – 404 dengan strategi pemeliharaan tingkat menengah memiliki bobot sebesar 0.633. Selanjutnya, KRI Cakra - 401 dan KRI Alugoro – 405 saat ini masih dalam kategori pemeliharaan tingkat Korektif dengan bobot masing-masing sebesar 0.279 dan 0.344. Model dalam penelitian ini dapat dijadikan konsep pembaruan bagi pelaksanaan penentuan strategi pemeliharaan di kapal.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | Universitas Pertahanan Republik Indonesia : Bogor., 2023 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Fakultas |
-
|
Program Studi |
S-2 Industri Pertahanan
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
NIM |
120210401002
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain