Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 1.412.532 kasus, penyebaran kasus ini berisiko memberikan ancaman nonmiliter pada sektor pelayanan kesehatan berupa pelayanan klaim Covid-19. Permasalahan klaim Covid-19 berupa keterlambatan pengajuan klaim, jumlah klaim tidak sesuai dengan jumlah kasus, pengajuan klaim Covid-19 tidak sesuai kriteria,terdapat 906 berkas klaim dan nominal klaim 62.579.49. 200 rupiah berstatus dispute terbesar di Indonesia ada di provinsi DKI Jakarta, adanya kendala aplikasi tidak mampu menampung berkas lampiran,sulit diakses, gagal upload, implementasi kebijakan belum sepenuhnya dijalankan serta keterbatasan jumlah SDM. Tujuan penelitian untuk menganalisis secara parsial dan simultan pengaruh aplikasi, implementasi kebijakan dan, kompetensi SDM terhadap percepatan pelayanan klaim Covid-19. Metode penelitian kuantitatif deskriptif teknik regresi linier sederhana dan berganda dengan hasil penelitian membuktikan Hipotesis analisis Aplikasi (Ha1) diterima dengan signifikansi sebesar (Sig.0,001), Hipotesis analisis implementasi kebijakan (Ha2) diterima dengan nilai signifikasi (Sig.0,011), sedangkan Hipotesis analisis kompetensi SDM (Ha3) ditolak dengan nilai signifikansi (Sig.0,062) > 0,05. Pada hasil uji simultan ketiga variabel berpengaruh secara bersama-sama terhadap percepatan pelayanan klaim Covid-19 dengan nilai signifikansi (Sig.0,000) dan F hitung 54,399 dengan kontribusi R Square sebesar 0,589, kontribusi sebesar 59% adapun 41% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini, dengan demikian model penelitian ini menghasilkan kebaruan yang menunjukan secara parsial variabel aplikasi, implementasi berpengaruh langsung positif terhadap percepatan pelayanan klaim Covid-19 dan secara simultan aplikasi, implementasi kebijakan dan, kompetensi SDM secara bersama-sama berpengaruh langsung positif terhadap percepatan pelayanan klaim Covid-19.