Penyakit mulut dan kuku atau sering disebut dengan PMK merupakan penyakit menular pada hewan dan sangat ditakuti oleh hampir semua negara di dunia, terutama negara-negara pengekspor ternak dan produk ternak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kasus penularan PMK di Lampung, menganalisis upaya untuk pencegahan dan pengendalian PMK di Lampung, menganalisis dampak PMK di Lampung terhadap keamanan nasional. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu penyebaran PMK di Lampung sangatlah massif. Wabah PMK menyerang berbagai jenis ternak antara lain: sapi, kerbau, kambing dan domba. Dampak dari wabah PMK ini menyebabkan penjualan ternak terasa sangat sulit. Dampak lain yang terjadi akibat wabah PMK yaitu dapat menggangu keamanan nasional dan masalah ekonomi. Kesimpulan penelitian ini Hewan yang paling banyak terinfeksi PMK di Provinsi Lampung adalah sapi,kerbau dan kambing. Dari 15 kabupaten dan kota terdapat 12 kabupaten dan kota yang berdampak wabah PMK.Upaya dalam pencegahan dan pengendalian wabah PMK yaitu melakukan pembatasan lalu lintas ternak, melaksanakan potong paksa terhadap ternak yang terkonfirmasi positif PMK, dan juga melaksanakan program vaksinasi PMK terhadap ternak. Dampak yang signifikan terhadap peternak meliputi, meningkatnya biaya produksi di bidang peternakan, terhambatnya distribusi ternak yang mengakibatkan terganggunya kegiatan jual beli ternak dimasyarakat dan tidak merangsang tumbuh kembangnya usaha peternakan sapi domestik yang dapat mengakibatkan terhambatnya program swasembada pangan di Indonesia.