Perubahan paradigma keamanan nasional telah berubah menjadi security sector reform. Perubahan ini menyebabkan bahwa keamanan nasional tidak hanya berfokus kepada keamanan teritorial namun juga berfokus kepada keamanan manusia. Salah satu faktor yang dapat mengganggu keamanan manusia adalah bencana. Kesiapsiagaan masyarakat yang kurang terhadap erupsi Gunung Semeru menyebabkan masyarakat masih memiliki risiko yang tinggi sehingga dapat menyebabkan 64 orang meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Semeru guna mendukung keamanan nasional. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif milik Miles, Hubermen dan Saldana. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Dilihat dari segi penyiapan lokasi evakuasi sementara, pemenuhan kebutuhan dasar, dan penyiapan pemulihan sarana dan prasarana sudah dilakukan dengan baik sedangkan penyusunan RPKB, sistem peringatan dini, pelatihan dan simulasi, dan penyusunan data akurat masih belum dijalankan dengan baik; 2) Upaya yang dilakukan pemerintah dan stakeholder dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk respon yang efektif dan membangun lebih baik sudah dilakukan dengan baik yang dilakukan melalui pelatihan Desa Tangguh Bencana, Satuan Pendidikan Aman Bencana, pembuatan aplikasi Jaga Semeru dan pembuatan Whatsapp Group yang membuat masyarakat memiliki kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi erupsi Gunung Semeru. Jika pemerintah dan stakeholder melakukan upaya peningkatan kesiapsiagaan, maka masyarakat akan memiliki respon yang efektif dan membangun lebih baik.