Anak dengan disabilitas dikelompokkan kedalam kelompok rentan dalam situasi bencana, khususnya kebakaran. Situasi kebakaran yang terjadi tiba-tiba dengan kondisi disabilitas yang diderita membuat upaya penyelamatan diri akan lebih sulit dibanding kondisi tanpa disabilitas. Indonesia tercatat mengalami 3.058 kejadian bencana dengan kejadian kebakaran di Kota Makassar terjadi 62 kasus terhitung dari Januari sampai Mei 2022. Urgensi peningkatan kapasitas anak dengan disabilitas dalam menghadapi bencana kebakaran menjadi dasar penelitian ini dengan salah satu pendekatan yang digunakan merupakan sosialisasi dan simulasi bencana kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sosialisasi dan simulasi kebakaran secara bersama-sama terhadap kapasitas anak dengan disabilitas dalam menghadapi bencana kebakaran di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik regresi berganda. Jumlah subjek penelitian sebanyak 59 orang terdiri dari siswa SLB YPAC Kota Makassar yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dari total 140 populasi. Data dikumpulkan menggunakan skala likert pada variabel sosialisasi, simulasi, dan kapasitas, yang dianalisis menggunakan SPSS ver. 25. Hasil penelitian menunjukkan (1) adanya pengaruh signifikan sosialisasi terhadap kapasitas anak dengan disabilitas, (2) tidak adanya pengaruh simulasi terhadap kapasitas anak dengan disabilitas, dan (3) adanya pengaruh signifikan sosialisasi dan simulasi secara bersamasama (simultan) terhadap kapasitas anak dengan disabilitas. Hal ini berarti sosialisasi dan simulasi yang dilakukan simultan dapat meningkatkan kapasitas anak dengan disabilitas dalam menghadapi bencana kebakaran di SLB YPAC Kota Makassar.