Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Banda Aceh memiliki risiko tinggi terhadap ancaman bencana karena berada di wilayah rawan bencana, sehingga masyarakat sekolah harus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, beberapa diantaranya yaitu dengan menggunakan media sosial untuk mengakses berbagai informasi terkait kebencanaan, kemudian dengan meningkatkan pengetahuan sejarah kebencanaan, serta meningkatkan pemahaman terkait kearifan lokal yang dimiliki Aceh untuk mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial, pengetahuan sejarah kebencanaan, dan pemahaman kearifan lokal terhadap kesiapsiagaan siswa SMA dalam menghadapi ancaman bencana di Kota Banda Aceh. Penelitian Kuantitatif korelasional kausalitas ini menggunakan 177 sampel yang dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner, diolah, dan dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil menunjukkan penggunaan media sosial berpengaruh terhadap kesiapsiagaan sebesar 0,525 dengan SE (19,5%), pengetahuan sejarah kebencanaan berpengaruh terhadap kesiapsiagaan sebesar 0,305 dengan SE (7,18%), pemahaman kearifan lokal berpengaruh terhadap kesiapsiagaan sebesar 0,457 dengan SE (17,4%), dan penggunaan media sosial, pengetahuan sejarah kebencanaan, dan pemahaman kearifan lokal secara simultan berpengaruh terhadap kesiapsiagaan dengan nilai konstanta sebesar 6,278 dengan SE (44,2%). Persamaan regresi yang di dapat Y=6,278+0,525X1+0,305X2+0,457X3+e dengan R2 sebesar 0,442 (44,2%). Dengan demikian, peningkatan penggunaan media sosial, pengetahuan sejarah kebencanaan, dan pemahaman kearifan lokal akan meningkatkan kesiapsiagaan siswa SMA dalam menghadapi ancaman bencana di Kota Banda Aceh.