Program Desa Tangguh Bencana (Destana) merupakan salah satu implementasi pengurangan risiko bencana yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Bogor belum pernah dievaluasi hingga saat ini sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program Desa Tangguh Bencana tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada dua desa di Kabupaten Bogor, yaitu Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung dan Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana program desa tangguh bencana di desa Gunung Geulis dan desa Cipayung diimplementasikan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan oleh George Edward III yang mengidentifikasi beberapa faktor pendukung implementasi kebijakan, yaitu komunikasi, sumber daya, tren atau perilaku, dan struktur birokrasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan subjek penelitian di desa Gunung Geulis dan desa Cipayung. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa program desa tangguh bencana di desa Gunung Geulis dan desa Cipayung telah dilaksanakan, tetapi i Desa Cipayung Datar dan Desa Gunung Geulis masih berada pada level pratama dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Cipayung Datar dan Desa Gunung Geulis berada di level masih belum optimal. Pelaksanaan program mengalami hambatan dari sumber daya manusia dan pendanaan. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan kebencanaan di kedua desa dinilai masih kurang, dan sumber pendanaan dari desa untuk kegiatan penanggulangan bencana masih belum mencukupi.