Dinamika ancaman terhadap obyek vital nasional di sektor hulu minyak dan gas akan berdampak terganggunya kepentingan nasional dan akan berpengaruh terhadap kondisi keamanan nasional. Selain kemampuan politik dan ekonomi diperlukan fungsi militer berkontribusi dalam mengamankan obyek vital nasional sektor minyak dan gas terutama dalam melindungi kegiatan dan fasilitas hulu minyak dan gas yang merupakan aset negara bernilai strategis. Penelitian ini berfokus untuk menemukan penerapan tugas TNI dalam pengamanan obyek vital nasional sektor hulu migas dan menciptakan desain tugas TNI dalam menangkal ancaman obyek vital nasional sektor hulu minyak dan gas di PHR Wilayah Kerja Hulu Rokan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan melalui teknik kuasi kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa penegakkan hukum dan patroli yang dilakukan oleh Polda Riau dan petugas pengamanan internal perusahaan, maupun Binter oleh Korem 031/Pekanbaru terbatas dalam mengurangi tindakan illegal, kemampuan TNI yang digunakan hanya sebatas pembinaan wilayah dan komunikasi sosial, sehingga belum dapat menangkal ancaman yang bersifat militer,non militer dan hibrida. Sedangkan desain tugas TNI untuk menangkal ancaman baik ancaman militer,non militer dan hibrida belum ada. Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa desain tugas TNI dalam pengamanan di PHR WK Hulu Rokan guna mewujudkan keamanan nasional dilakukan dengan pembentukan standby unit sebagai strategi yang paling prioritas kemudian diikuti oleh pembentukan satuan energi, pelaksanaan imbal dagang militer, penguatan Binter, dan penguatan gelar satuan TNI.