Pengenaan sanksi persaingan usaha di Indonesia belum memberikan efek jera selama 23 tahun. Hal ini disebabkan salah satunya oleh sanksi berupa denda masih terlalu rendah. Apabila denda dapat dimaksimalkan maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi sehingga menciptakan lingkungan bisnis yang aman bagi investor, mencegah lonjakan inflasi, mendorong peningkatan upah dan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan Investasi, inflasi dan IPM terhadap Indeks Persaingan Usaha dan menganalisis Implikasi pengenaan sanksi terhadap stabilitas pasar dalam memperkuat ekonomi negara. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara IPM dan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Indeks Persaingan Usaha. Implikasi pengenaan sanksi yang tepat akan menciptakan iklim usaha yang sehat, membuka kesempatan yang sama bagi seluruh pelaku usaha, melahirkan produk yang inovatif, menumbuhkan keberagaman produk serta mewujudkan harga dan kualitas yang sebanding. Pengenaan sanksi yang tepat juga memainkan peran penting dalam menjaga kerangka ekonomi negara serta dapat mendukung, membangun dan memperkuat sektor pertahanan nirmiliter dibidang ekonomi. Dengan fokus pada evaluasi kebijakan sanksi dan sosialisasi bagi pelaku usaha, dibutuhkan peran pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar dan meminimalkan implikasi negatif dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kebijakan sanksi yang proporsional, transparan, dan edukatif menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan usaha yang adil.