Dinamika politik dan keamanan internasional semakin kompleks akibat globalisasi yang cepat. Peristiwa seperti invasi Rusia ke Ukraina dan konflik Israel-Palestina menciptakan ketegangan regional. Peran sukses Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, terutama Penjaga Perdamaian Sipil, menjadi kunci mengingat kompleksitas ancaman global. Sementara itu, ASEAN sebagai forum diplomatik di Asia Tenggara memiliki dampak yang sangat penting dalam menjaga stabilitas regional dan keamanan global. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merumuskan kontribusi ASEAN dalam pembentukan Konsep Indonesian Civilian Peacekeeper guna memperkuat stabilitas keamanan global yang berkelanjutan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Indonesian Civilian Peacekeeper belum terealisasi karena pemerintah kurang serius melibatkan komponen sipil dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Penting bagi pemerintah untuk merumuskan konsep ICP dengan kebijakan, regulasi, kriteria seleksi, anggaran, pelatihan, penempatan personel, leading sector, dan pengawasan yang jelas. Ini akan memungkinkan ASEAN memberikan kontribusi efektif untuk perdamaian berkelanjutan. Kesimpulan penelitian menunjukkan kurangnya keseriusan pemerintah dalam merumuskan konsep ICP, yang juga membatasi kontribusi ASEAN. Namun, jika konsep ICP dihasilkan dengan matang, ASEAN dapat mendukungnya melalui diplomasi, kolaborasi, dukungan finansial, dan sumber daya manusia untuk memperkuat stabilitas keamanan global berkelanjutan. Saran dalam penelitian ini adalah perlunya studi lebih lanjut tentang Indonesian Civilian Peacekeeper perlu terus dilakukan, dan pemerintah harus memberikan perhatian yang besar terhadap ini, sehingga konsep ini dapat menjadi dasar bagi negaranegara di luar ASEAN untuk mengembangkan pendekatan serupa dalam mendukung perdamaian dunia yang berkelanjutan.