Kekerasan Berbasis Gender Online merupakan salah satu bentuk konflik penyimpangan akibat pergeseran interaksi dari dunia nyata ke dunia digital yang kompleks sehingga dapat memicu ketegangan sosial dan mengganggu stabilitas keamanan nasional. Selain penegakan hukum, lembaga atau organisasi juga memainkan peranan penting salah satunya adalah Komnas Perempuan yang telah berupaya untuk mengantisipasi pengaruh konflik yang lebih luas namun masih menghadapi beberapa kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi peningkatan peran Komnas Perempuan dalam meminimalisasi kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pasca pandemi Covid-19, untuk menciptakan ruang yang aman bagi perempuan dalam ranah digital guna mewujudkan keamanan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain analitis deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer melalui wawancara semiterstruktur bersama lima informan dan ahli, serta sumber data sekunder melalui dokumentasi atau studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan langkah yang dilakukan Komnas Perempuan dalam menjalankan peran dan mengoptimalkan strategi peningkatan peran untuk meminimalisasi kasus KBGO perlu ditingkatkan dengan fokus tidak hanya terhadap penanganan korban melainkan juga terhadap pola pikir pelaku yang bias gender. Kedepan, penelitian lanjutan menggunakan metode kuantitatif berupa kuisioner diperlukan untuk menguji seberapa jauh pemahaman dan keterbukaan korban dalam melaporkan kasus KBGO yang dialami. Proyeksi kedepannya diharapkan dapat terbentuk Undang-Undang terkait Keamanan Nasional yang terintegratif melibatkan seluruh komponen bangsa termasuk civil socity dan akademisi untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan inklusif bagi perempuan yang berdampak positif pada stabilitas sosial, dan keamanan nasional.