Pengelolaan pengadaan mortir 3 kaliber 81mm yang dilaksanakan oleh PT Pindad dan Kemhan RI merupakan bagian dari mewujdukan Industri Pertahanan dalam mencapai kemandirian, karena hal tersebut merupakan salah satu unsur dalam memperkuat pertahanan negara. Akan tetapi masih terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan pengadaan diantaranya, terbatasnya anggaran pada pengembangan sumber daya serta masih minimnya dukungan dalam aspek penelitian dan pengembangan industri pertahanan. Hal ini berkaitan dengan upaya memodernisasi Alutsista yang dimiliki oleh negara yang di hasilkan dari industri dalam negeri yaitu PT Pindad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau pengelolaan pengadaan mortir 3 kaliber 81mm dan kendala-kendala yang dihadapi serta strategi pengelolaan yang dapat mendukung peningkatan ekonomi pertahanan melalui pengadaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan pengadaan mortir 3 kaliber 81mm telah memenuhi kualifikasi dari aspek sumber daya yang dimiliki, namun masih ada kendala terkait dengan adanya material yang di impor dari luar negeri sehingga memiliki beberapa resiko dalam pengadaan dan masih terbatasnya anggaran dari TNI untuk pengadaan Alutsista. Strategi yang dilakukan yaitu dengan cara pengembangan sumber daya yang dimiliki oleh PT Pindad untuk dapat mencapai kemandirian pengadaan dan tidak tergantung dari material impor sebagai bagian dalam mendukung ekonomi pertahanan. Sehingga dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengelolaan pengadaan mortir 3 kaliber 81mm ini dilaksanakan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan namun masih ada kendala yang berdampak pada proses pengelolaan sehingga diperlukan strategi pengelolaan pengadaan mortir 3 kaliber 81mm dalam aspek pengembangan sumber daya agar lebih efektif dan efisien.