Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012-2021 masih belum stabil dan berfokus pada belanja pemerintah pusat. Rendahnya stabilitas makroekonomi Indonesia di ASEAN, menjadi Ancaman nonmiliter di bidang ekonomi sehingga diperlukan pertahanan yang kuat pada anggaran pertahanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa ekspor, impor, suku bunga, nilai tukar rupiah, dan Inflasi terhadap anggaran pertahanan dan pertumbuhan ekonomi periode 2012 sampai dengan 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif deskriptif. Uji Statistik yang dilakukan diantaranya yaitu: Uji Statistik Deskriptif, Uji Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat Pengaruh Signifikan Nilai tukar Rupiah terhadap Anggaran Pertahanan (2) Terdapat Pengaruh Signifikan Inflasi terhadap Anggaran Pertahanan, (3) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Ekspor Terhadap Anggaran Pertahanan, (4) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Impor Terhadap Anggaran Pertahanan, (5) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Suku Bunga Terhadap Anggaran Pertahanan, (6) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, (7) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, (8) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, (9) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, (10) Tidak Terdapat Pengaruh Signifikan Antara Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Selain itu nilai dari koefisien determinasi sebesar 0,813 memiliki arti bahwa variabel makro ekonomi terhadap variabel anggaran pertahanan dan pertumbuhan ekonomi sebesar 81,3% sedangkan sisanya sebesar 18,7% dipengaruhi faktor lain yang tidak dilakukan dalam penelitian ini.