Elemen fundamental dalam membangun kekuatan suatu negara adalah ekonomi dan pertahanan. Negara dengan ekonomi yang baik akan mampu menyediakan anggaran pertahanan yang cukup. Sementara itu, pertahanan yang baik dapat memberikan efek pada ekonomi. Dalam upaya mempertahankan kedaulatannya, negara harus memperhatikan alokasi anggaran pertahanan yang memadai dan untuk mencapai tujuan ini, pemerintah harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi alokasi anggaran seperti inflasi, ketimpangan pendapatan, pendapatan nasional, dan pertumbuhan ekonomi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Inflasi, Ketimpangan Pendapatan dan Pendapatan Nasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Anggaran Pertahanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan model path analysis dengan data time series yang meliputi tahun 2000 sampai 2022. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan ekonomi (kontribusi 5,4%) maupun terhadap anggaran pertahanan (kontribusi -1,9%). Sedangkan ketimpangan pendapatan berpengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan ekonomi (kontribusi 14,3%) maupun anggaran pertahanan (kontribusi 11,8%), pendapatan nasional berpengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan ekonomi (kontribusi 16,8%) maupun anggaran pertahanan (kontribusi 86%) serta pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap anggaran pertahanan (kontribusi 2,8%). Secara simultan inflasi, ketimpangan pendapatan dan pendapatan nasional berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 36,60% dan inflasi, ketimpangan pendapatan, pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap anggaran pertahanan sebesar 98,70%. Dari perhitungan menggunakan sobel test diketahui bahwa variabel pertumbuhan ekonomi dapat menjadi variabel perantara antara ketimpangan pendapatan terhadap anggaran pertahanan.