Perlindungan kedaulatan negara bukan hanya militer, tetapi juga ancaman ekonomi yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan pertahanan nasional. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina menunjukkan dampak negatif pada perekonomian global, namun Vietnam memperoleh manfaat dengan pertumbuhan ekonomi, FDI dan ekspor yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi ekspor-impor dan FDI yang diterapkan Vietnam dalam menghadapi perang dagang Amerika Serikat-Cina. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif fenomenologi dimana Aplikasi Nvivo digunakan untuk menganalisis kesamaan makna data wawancara dan pendekatan SWOT untuk menganalisis strategi dengan tehnik IFAS EFAS. Prosedur pengumpulan data berupa wawancara para ahli, dokumentasi dari website resmi Worldbank, WITSWorldbank, GSO Vietnam dan lainnya; dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vietnam dalam posisi Kuadran I (agresif) dimana Vietnam memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan kelemahan dan ancaman sehingga dapat menerapkan strategi yang semakin mendorong pertumbuhan ekonomi. Lesson learned Strategi Vietnam dalam menghadapi perang dagang Amerika Serikat-Cina dianalisis dalam keunggulan kompetitif sebagai pembelajaran Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian di tengah geopolitik dan geoekonomi dunia.