Permasalahan mendasar yang terjadi dalam proses pembangunan ekonomi di Indonesia adalah rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang disebabkan oleh ketidakmampuan suatu daerah dalam mengelola potensi daerahnya. Hal ini terbukti dari target pada RPJPN 2005-2025 hanya bisa mencapai sasaran dalam perekonomian nasional, tetapi belum mampu mengatasi dalam pengurangan ketimpangan pendapatan diantar daerah di Indonesia. Ketimpangan tersebut merupakan Ancaman, yang akan memperlambat dalam segi pertumbuhan ekonomi dan pengetasan kemiskinan dan mengancam kohesi sosial. Sehingga apabila terjadinya krisis moneter ataupun kasus seperti covid-19 cenderung masyarakat yang berpenghasilan rendah lah yang akan menderita dampak akibat tidak siap dalam menghadapi guncangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia melalui pertumbuhan ekonomi sebagai variable intervening. Metode penelitian kuantitatif termasuk dalam penelitian Expost facto. Teknik analisis data yang digunakan peneliti Timeseries dengan Analisis Jalur, menggunakan eviews 12 selama 33 Tahun dari tahun 1990-2022. Hasil penelitian menunjukan pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh siqnifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran pemerintah Kesehatan, pertahanan memiliki hubungan negatif tapi tidak berpengaruh siqnifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun investasi memiliki hubungan positif berpengaruh siqnifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sementara itu, pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan memiliki hubungan positif tapi tidak berpengaruh siqnifikan terhadap ketimpangan pendapatan, dan pengeluaran pemerintah Kesehatan, pertahanan, investasi memiliki hubungan positif tapi berpengaruh siqnifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Sedangkan variable Pertumbuhan Ekonomi tidak ada efek memediasi pengeluaran pemerintah sektor Pendidikan, Kesehatan, pertahanan dan investasi terhadap ketimpangan pendapatan. Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan dengan nilai determinasi 61,5 persen.