Lanud Husein Sastranegara menghadapi risiko pemadaman listrik akibat ketergantungan pada pasokan PLN, terutama setelah blackout 2018 dan padamnya listrik PLN 4 kali per tahun. Kejadian ini meningkatkan kerentanan terhadap blackout, mengancam kesiapan Lanud dalam situasi darurat dan ancaman udara. Penelitian ini bertujuan merencanakan pembangunan PLTS Atap sebagai solusi untuk memenuhi energi peralatan kritis pertahanan yang mengharusjan hidup selama 24 jam tanpa henti. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dan hasil penelitian menunjukkan kebutuhan energi harian peralatan kritis sebesar 111,6 kWh.Dalam simulasi, akan dilakuakn perencanaan pemasangan 60 modul panel surya dan 12 unit baterai dengan kapasitas 30 kWp. Estimasi daya yang dihasilkan sebesar 52,66 MWh per tahun. Dengan menggunakan PLTS hybrid (ongrid PLN+baterai+genset), sistem kelistrikan Lanud diharapkan lebih andal dan ramah lingkungan.