Lanud Sutan Sjahrir merupakan pangkalan udara militer yang memiliki peran penting dalam mendukung operasional militer dan pertahanan negara. Dalam operasionalnya, Lanud Sutan Sjahrir membutuhkan keandalan pasokan energi listrik untuk kegiatan operasional termasuk operasi penerbangan. Dengan adanya pasokan energi yang andal, potensi ancaman baik ancaman militer, nirmiliter, dan hibrida dapat dicegah. Permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah ketergantungan dengan pasokan listrik PLN dan pemanfaatan energi terbarukan belum optimal untuk kegiatan operasional. Tujuan penelitian adalah menganalisis potensi pemanfaatan energi surya dan desain konsep military microgrid sesuai kapasitas pembangkit listrik tenaga surya yang dapat dikembangkan di Lanud Sutan Sjahrir khususnya untuk sektor prioritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi kualitatif dan dilakukan kegiatan observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi yang dilanjutkan dengan analisis data. Hasil penelitian menyatakan bahwa kebutuhan PLTS minimum untuk sektor prioritas adalah sebesar 137,74 kWp dengan jumlah modul surya sebanyak 322 buah kapasitas 500 Wp dan 20 unit baterai kapasitas 48V 500Ah. Adapun, potensi PLTS di area pertama Lanud Sutan Sjahrir adalah 650,1 kWp dan area kedua 500,1 kWp yang berarti dengan hanya mengembangkan PLTS di salah satu area, maka PLTS secara 100% dapat memenuhi kebutuhan listrik di Mako. Selanjutnya dilakukan analisis konfigurasi pemanfaatan military microgrid dengan hasil terbaik yaitu konfigurasi PLN + PLTS + PLTD + Baterai, yang dilengkapi sistem kontrol/kendali, dan sistem keamanan khusus untuk menanggulangi sistem microgrid dari serangan siber.