Dalam menghadapi tantangan penurunan sumber energi berbasis minyak bumi, bioetanol muncul sebagai alternatif yang menjanjikan, khususnya dari limbah jagung. Studi ini mengeksplorasi potensi bioetanol dari limbah jagung di Madura, Indonesia, yang kaya akan biomassa dengan kandungan lignoselulosa tinggi, memberikan solusi yang tidak bersaing dengan kebutuhan pangan. Indonesia, khususnya Madura, memiliki potensi biomassa yang signifikan dengan produksi limbah jagung yang mencukupi untuk pengembangan bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bioetanol limbah jagung Madura dalam mendukung ketahanan energi serta melakukan Cost Benefit Analysis (CBA) terhadap implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode CBA dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menghitung Cost Benefit tanggible maupun Intangible . Penelitian menemukan bahwa proyek bioetanol dari limbah jagung di Kabupaten Bangkalan, Madura, memiliki potensi yang signifikan. Dengan luas lahan budidaya jagung sekitar 50.614 hektar, potensi produksi bioetanol diperkirakan mencapai 129.830.034 liter per tahun, yang jauh melampaui kebutuhan produksi. Analisis keuangan mengungkapkan prospek yang menguntungkan, dengan periode pengembalian investasi (Payback Period) selama 8,06 tahun, Net Present Value (NPV) sebesar Rp 1.812.608.992, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 22,93%. Rasio B/C sebesar 1,4 menunjukkan bahwa manfaat proyek lebih besar daripada biayanya, membuat proyek ini layak untuk dilanjutkan. Studi ini menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah jagung Madura sebagai sumber bioetanol tidak hanya layak dari segi ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi dan pengurangan ketergantungan pada sumber energi fosil.