Selat Malaka merupakan wilayah strategis di kawasan Asia Tenggara yang memiliki peran penting dalam kegiatan pelayaran internasional dan sarana pertahanan negara. Peran penting tersebut menjadikan Selat Malaka sebagai wilayah yang rawan akan terjadinya tindak pidana dan kecelakaan di laut. C4ISR merupakan kerangka kerja yang digunakan dalam dunia militer untuk mengintegrasikan teknologi informasi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan operasi. Instansi yang berwenang untuk menjaga keamanan dan keselamatan di Selat Malaka adalah Guskamla Koarmada I sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya didukung dengan kerja sama instansi maritim dan kerja sama negara pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi C4ISR oleh Puskodal Guskamla Koarmada I guna meningkatkan keamanan maritim di Selat Malaka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem tersebut dapat bermanfaat bagi pimpinan sebagai sistem komando dan pengendalian secara global, kontijensi sistem perencanaan daerah militer, sistem komando gabungan maritime dan sistem manuver. Beberapa permasalahan atau hambatan dalam pelaksanaan C4ISR adalah keterbatasan jumlah dan jangkauan sensor serta radar pengawas untuk memantau perairan yang luas. Optimalisasinya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan platform komunikasi, pemantauan, dan analisis intelijen untuk meningkatkan respons terhadap ancaman. Dalam mengimplementasikan C4ISR dalam penegakan hukum laut di Selat Malaka harus meningkatkan jangkauan radar, memperkuat infrastruktur dan melakukan latihan gabungan agar Guskamla Koarmada I dapat bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya demi tercapai keamanan maritim di Selat Malaka.