Pengelolaan sampah, dan limbah di Pulau Untung Jawa masih belum optimal. Sumber pencemaran berasal dari sampah laut atau marine debris. Pencemaran lingkungan laut menjadi salah satu penghambat tercapainya konsep blue economy. Sumber daya alam adalah bagian dari sumber daya pertahanan negara, baik sebagai pendukung utama ataupun cadangan. Sumber daya alam mempunyai nilai strategis bagi suatu negara. Dalam tesis ini peneliti mencoba menjawab permasalahan mengenai strategi kerjasama, peran kerja, dan sinergitas antar stake holder berkaitan dengan pengelolaan sampah, dan limbah di Pulau Untung Jawa. Metode penelitian dalam tesis ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif analitik, yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu objek penelitian yang diteliti melalui data primer, dan data sekunder yang telah terkumpul, guna menjawab permasalahan serta membuat kesimpulan. Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Adminitrasi Kepulauan Seribu perlu melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder di tingkat Provinsi untuk membuat strategi kerjasama yang dapat menyelesaikan beberapa permasalahan seperti rusaknya alat pengelolaan, kurangnya sumber daya manusia, serta tidak adanya aturan mengenai pengelolaan sampah, dan limbah, yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan dari dari unsur-unsur terkait, membuat masing-masing pihak berjalan tanpa koordinasi dan komunikasi yang jelas. Sebagai daerah dengan bentuk kepulauan, konsep strategi kerjasama pentahelix, dinilai menjadi salah satu bentuk kerjasama yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa pihak yang terlibat diantaranya pemerintah, masyarkat, industri, akademisi, dan media. Masing-masing memiliki peran sentral dalam menjalankan perannya. Terciptanya konsep blue economy berfokus pada pemanfaatan, dan pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Melindungi, dan menjaga ekosistem laut memerlukan tindakan konservasi yang serius oleh berbagai pihak, termasuk penanggulangan pencemaran sampah laut.