Mengembangkan kemampuan kekuatan dan menangkal berbagai ancaman yang berpotensi menggangu kedaulatan Indonesia tidak terlepas dari peran dan aktor yang ada seperti Kementerian yang membidangi pertahanan, angkatan bersenjata dalam hal ini TNI dan instrumen pengamanan dalam negeri. Selain pihak tersebut, kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah industri pertahanan Indonesia yang memiliki peran untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia dalam berbagai entitas baik industri pertahanan milik negara maupun pihak swasta.Kondisi persaingan Industri pertahanan secara global merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan disetiap negara untuk mendampingi kegiatan kekuatan negara. Akan tetapi disisi lain perkembangan industri pertahanan tidak signifikan layaknya industri lainnya. Hal ini tercermin di berbagai industri pertahanan yang tersebar disetiap negara, dimana pada data perkiraan pasar atau markets forecast mengalami kenaikan dari rentan tahun 2019 hingga 2023 yang memiliki peningkatan tidak signifikan. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif analitik. Pendekatan ini menghasilkan pemahaman atas kondisi aliansi bisnis PT. Pindad terhadap seluruh produknya dalam menciptakan daya saing; fator-faktor yang mampu mempengaruhi daya saing Produk PT. Pindad, dan strategi aliansi bisnis untuk menciptakan keunggulan kompetitif pada produk PT. Pindad. Berdasarkan hasil pemahaman pada penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat tipe aliansi yang digunakan hanya 1 (satu) diantaranya yang ada di PT. Pindad adalah Joint Venture. PT. MAN Energy Solutions Indonesia atau PT MAN ES-ID dan PT. Inti Pindad Mitra Sejati yang masih beroprasi hingga saat ini. Faktor yang mampu mempengaruhi daya saing yakni Struktur ekonomi, Potensi Wilayah, SDM dan kelembagaan; terakhir kelembagaan memiliki pengaruh yang besar untuk penerapan aliansi bisnis di PT. Pindad.