Pembangunan postur pertahanan negara oleh TNI Angkatan Laut, sesuai UndangUndang Nomor 34 Tahun 2004, menghadapi kendala terutama dalam penambahan alutsista melalui pengadaan. Proyek pengadaan KRI adalah proyek yang kompleks dan sering mengalami tantangan ketepatan waktu dan mutu, sehingga membutuhkan kontrol yang ketat dan pengambilan keputusan yang cepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan R&D dengan kuasi-kualitatif, didukung CobiT dan EIS Development Lifecycle, bertujuan mengidentifikasi kondisi sistem informasi existing TNI AL, mendapatkan rekomendasi CobiT terkait tata kelola dan merancang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) berbasis website. Merujuk standar CobiT 5, pada area domain EDM, APO, BAI, DSS, dan MEA, hasil penelitian memberikan sinyal kondisi teknologi informasi TNI AL menunjukkan rentang level 2 dan 3 berdasarkan Framework CobiT 5, menandakan perlu adanya perbaikan berkelanjutan, terutama dalam langkah-langkah pengendalian internal. Beberapa persyaratan khusus juga harus dipenuhi dalam konsep Sistem Informasi Eksekutif sebelum melangkah kepada pembuatan kerangka SIE berbasis Website pada Proyek Pengadaan KRI. Implementasi SIE masih memerlukan upaya serius untuk menjadi landasan keberhasilan proyek. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi Sistem Informasi/Teknologi Informasi yang tergelar di TNI AL dilihat dari Software, Sumber Daya Manusia, dan Tata Kelola belum sepenuhnya berjalan dengan maksimal dan perlu ditingkatkan menuju level 5 yaitu: “Good practices are followed and automated”, dilaksanakan dengan baik dan selalu ditingkatkan secara inovatif dan kreatif sesuai instrumen CobiT agar Sistem Informasi yang sudah ada ataupun yang akan dirancang dapat memberikan manfaat maksimal dalam pengambilan keputusan eksekutif pada proyek pengadaan KRI guna mendukung pembangunan postur pertahanan negara.