Dalam upaya mendukung sistem pertahanan negara, diperlukan ketersediaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan. Peningkatan teknologi pertahanan menjadi fokus utama dalam menghadapi perkembangan senjata dan taktik modern. Salah satu aspek penting adalah perlindungan terhadap penetrasi balistik. Material yang saat ini digunakan sebagai material armor pada kendaraan tempur didominasi oleh plat baja. Baja merupakan material yang memiliki densitas yang tinggi yaitu 7.87 g/cm. Sehingga pengembangan material lightweight armor menjadi sangat dibutuhkan dalam industri pertahanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan material perlindungan menggunakan material ringan berbasis paduan Mg - Al2O3. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pencampuran serbuk dengan metode milling dan sintesis paduan dengan teknik Sintering menggunakan Plasma Pressure Compaction (P2C). Proses fabrikasi pada sampel Al2O3 Base berhasil dilakukan pada suhu 1400 ⁰C, kemudian pada sampel paduan Mg Base pada suhu 450 ⁰C. Kemudian komposisi paduan Mg - Al2O3 berhasil dilakukan dengan variasi waktu tahan yaitu 20 menit dan 40 menit pada suhu 450⁰C. Karakterisasi yang dilakukan yaitu Optical Microscope (OM), X-ray diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), sedangkan pengujian mekanik yang dilakukan yaitu uji densitas dan uji kekerasan. Berdasarkan karakterisasi dan pengujian yang telah dilakukan, sampel paduan Mg - Al2O3 dengan waktu tahan 40 Menit menjadi kandidat material lightweight armor. Hal ini karena pada sampel tersebut memiliki nilai kekerasan sebesar 2098,75 HV dan nilai densitas sebesar 2.99 g/cm Hasil menunjukkan bahwa material paduan Mg - Al2O3 dapat memberikan tingkat kekerasan yang tinggi dan densitas yang rendah, menjadikannya kandidat yang potensial sebagai material armor ringan sehingga dapat meningkatkan tingkat kesiapan Alutsista dalam menghadapi berbagai ancaman.