Propelan merupakan salah satu teknologi militer yang harus dikuasai teknologi kuncinya, khususnya roket untuk pengembangan R-HAN 122B. Propelan yang diproduksi di Indonesia saat ini belum mencapai standar Eropa yang memiliki impuls spesifik berkisar antara 250-270 detik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi oksidator amonium perklorat (AP) dengan oksidator cyclotrimethylene trinitramine (RDX), cyclotetramethylene tetranitramine (HMX), dan hydrazinium nitroformate (HNF), terhadap karakteristik daya dorong (Isp) dan asap hasil pembakaran propelan pada roket. Metode penelitian dilakukan melalui simulasi menggunakan software ProPEP-3 (Program for the Prediction of Energetik Propellant) yang digunakan untuk memprediksi nilai impuls spesifik dan asap yang dihasilkan pada setiap persentase rasio subtitusi dengan varian tekanan ruang bakar yang digunakan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa setiap oksidator yang digunakan menghasilkan pengaruh pada peforma roket yang berbeda. Subtitusi menggunakan oksidator HNF pada tekanan dalam ruang bakar 882 Psi memberikan hasil yang optimal yaitu menghasilkan Isp sebesar 272,2 detik dan jumlah asap sebanyak 2,33494 mol terjadi di rasio 0/100 pada oksidator AP/HNF.