Wilayah Pulau Papua menjadi lokasi Markas Kelompok Separatis Teroris (KST) sehingga tingkat keamanan menjadi suatu hal yang krusial. Namun ketersediaan data kejadian serangan KST Papua masih terbatas. Intensitas kejadian serangan KST Papua terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi yang signifikan sehingga dinamika gangguan keamanan perlu analisis lebih lanjut. Penerapan geospatial intelligence dalam pemodelan dinamika gangguan keamanan KST Papua perlu dikembangkan sebagai dasar penyusunan strategi pengamanan wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemodelan dinamika gangguan keamanan KST Papua. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah penerapan geospatial intelligence. Data mining dengan web scraping dari publikasi media atau berita online yang bersifat open source untuk mencari data terbaru kejadian serangan KST Papua pada lima tahun terakhir dari Mei 2019 hingga Mei 2023. Selain itu, geographic profiling diterapkan dengan Kernel Density Estimation (KDE) dan Hot Spot Analysis (HSA) serta analisis kolerasi spasial. Metode tersebut dapat membatu dalam analisis pola dan hubungan antara aspek lingkungan, sosial ekonomi dengan kejadian serangan KST Papua di suatu wilayah. Hasil penelitian adalah pemodelan dinamika gangguan keamanan KST Papua di seluruh wilayah Pulau Papua meliputi lokasi kejadian serangan, waktu kejadian serangan, jumlah korban serta korelasi antara lingkungan dan sosial ekonomi terhadap kejadian serangan.