Komunitas Banyu Bening merupakan kelompok masyarakat yang berfokus pada pengurangan risiko bencana melalui pemanfaatan air hujan. Perubahan iklim yang dipicu oleh aktivitas manusia meningkatkan risiko terjadinya bencana. Maka diperlukan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder, termasuk keluarga. Upaya peningkatan edukasi kebencanaan di setiap keluarga perlu dilakukan untuk menghadapi bencana yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Komunitas Banyu Bening dalam mendukung Keluarga Tangguh Bencana menghadapi Bencana Hidrometeorologi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi di Komunitas Banyu Bening. Selanjutnya data dianalisis dibantu dengan software Nvivo 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Banyu Bening berperan dalam mendukung Keluarga Tangguh Bencana menghadapi bencana hidrometeorologi. Peran tersebut tampak dari kegiatan edukasi tentang pemanenan air hujan. Memanen air hujan ini sudah mencakup kelima aspek dari KATANA, antara lain; (1) keluarga menjadi peduli terhadap lingkungannya; (2) keluarga memiliki fasilitas pengolahan air bersih di rumah; (3) keluarga memiliki rencana siaga menghadapi musim kemarau; (4) Keluarga memiliki EWS tersendiri; dan (5) keluarga mampu terhindar dari ancaman kekeringan. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah jika seluruh keluarga sudah dapat mengaplikasikan pemanenan air hujan dan mampu menyimpan untuk kebutuhan air saat kemarau panjang, maka bencana kekeringan tidak lagi menjadi sebuah permasalahan.