Latar Belakang: Stres kerja merupakan suatu fenomena umum dalam lingkungan pekerjaan yang dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan fisik dan mental seseorang. Pekerjaan yang melibatkan tingkat stres yang tinggi salah satunya adalah profesi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Dalam menjalankan tugas mereka, personel TNI rentan terhadap tingkat stres kerja yang tinggi karena berbagai tuntutan, seperti tekanan waktu, tanggung jawab yang besar, dan risiko psikologis yang inheren dalam tugas militer. Gangguan somatoform, di sisi lain, merupakan kondisi psikologis yang ditandai oleh munculnya gejala fisik yang signifikan tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Di kalangan personel TNI, gangguan somatoform dapat menjadi dampak dari tingkat stres kerja yang tinggi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres kerja dengan gangguan somatoform pada personel TNI di Rindam Iskandar Muda Aceh tahun 2023. Metode: Penelitian kuantitatif dengan metode observasional analytics dengan studi cross-sectional terhadap 237 responden personel TNI Rindam Iskandar Muda Aceh dengan mengisi kuesioner OSI-R dan PHQ-15.
Hasil dan Pembahasan: Distribusi tingkat stres kerja dominan sebanyak 155 responden (65,4%) dengan kategori tingkat stres kerja ringan dan distribusi gangguan somatoform dominan sebanyak 125 responden (52,7%) mengalami gangguan somatoform kategori minimal. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank-Spearman, kedua variabel tersebut memiliki nilai p value = 0,01 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,167.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres kerja dengan gangguan somatoform (p value = 0,01, p value < 0,05) dengan arah korelasi positif.