Latar Belakang: Tingginya angka penurunan otot pada remaja di Indonesia merupakan salah satu masalah nasional dikarenakan obesitas atau kekurusan, disisi lain merupakan komponen penting untuk menyususn tubuh manusia, semakin banyak otot maka akan lebih banyak meningkatkan sistem sirkulasi dan respiratori untuk metabolisme tubuh, selain itu juga berperan dalam aktivitas fisik, kekurusan serta kegemukan remaja yang total mencapai 16,7% menandakan bahwa status gizi mereka buruk yang disebabkan beberapa hal salah satunya asupan makanan dan rendahnya aktivitas fisik yang kurang memadai.
Tujuan: tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan massa otot pada kadet mahasiswa cohort 2 dan 3 FK Unhan RI.
Metode Penelitian: menggunakan deskriptif analitik serta mendeskripsikan gambaran dan hubungan antar variabel. Pemeriksaan sebanyak 1 kali menggunakan BIA dengan sampel minimal 105 kadet dari 2 cohort, setelah itu data akan diuji dengan analisis univariat dan bivariat.
Hasil: Dari sampel 136 kadet mahasiswa didapatkan bahwa rata-rata dari status gizi dengan massa otot pada kadet laki-laki selalu lebih besar dibandingkan perempuan begitupun dengan nilai tertinggi minimum dan maksimun, selain itu didapatkan adanya korelasi kuat sebesar 51,6% antar 2 variabel dengan artian bahwa setiap peningkatan status gizi terdapat peningkatan massa otot juga.
Kesimpulan: terdapat korelasi positif (P < 0,05, 0,516) antara status gizi dengan massa otot, serta kadet mahasiswa lebih banyak yang mempunyai status gizi normal daripada yang rendah serta tinggi.