Peralihan dari remaja ke dewasa membutuhkan asupan zat gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan. Masalah gizi menjadi isu kompleks yang memerlukan penanganan serius. Pentingnya menjaga keseimbangan antara kecukupan gizi dan kebutuhan tubuh menjadi krusial, terutama dalam konteks peralihan remaja ke dewasa. Pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan obesitas atau kekurangan berat badan (Underweight), dengan obesitas menjadi risiko utama penyakit. Di kalangan remaja, obesitas menjadi masalah umum, mempengaruhi partisipasi dalam aktivitas fisik dan kesehatan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh gaya hidup terhadap profil status gizi pada kadet mahasiswa Program Studi Kedokteran Cohort 3. Metode penelitian melibatkan 67 responden dengan pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan pengukuran antropometri. Analisis korelasi akan digunakan untuk memahami hubungan antara gaya hidup terhadap status gizi. Tiap responden akan dinilai aktivitas fisik, tingkat stres, kualitas tidur, dan asupan makanan perharinya. Data kemudian dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan aplikasi SPSS. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara aktivitas fisik dengan profil status gizi, dan hubungan negatif antara tingkat stres dengan profil status gizi. Untuk indikator kualitas tidur dan asupan makanan perhari tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap status gizi kadet mahasiswa kedokteran cohort 3 Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan terdapat pengaruh gaya hidup terhadap profil status gizi pada indikator aktivitas fisik dan tingkat stres.