Latar Belakang : Tuberculosis merupakan suatu infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sampai saat ini masih terdapat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki prevalensi infeksi Tuberculosis yang tertinggi di Jawa Barat. Status gizi memiliki kaitan dengan infeksi penyakit ini sehingga membutuhkan screening untuk menggambarkan kondisi status gizi pasien Tuberculosis. Penggambaran kondisi terkait pasien Tuberculosis yang berada di Kota Bogor sangat penting sebagai langkah awal untuk penanganan infeksi Tuberculosis.
Metode: Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif untuk menggambarkan status gizi pasien Tuberculosis yang berada pada RSUD Kota Bogor pada tahun 2023 serta karakteristik pasien Tuberculosis. Penelitian ini melibatkan sebanyak 94 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta menggunakan metode consecutive sampling.
Hasil : Dari penelitian didapatkan status gizi normal menjadi prosentase tertinggi dari status gizi pasien Tuberculosis di RSUD Kota Bogor. Karakteristik pasien Tuberculosis yang diteliti oleh peneliti menunjukkan wanita memiliki prosentase sebesar 56,4%, usia menunjukkan usia dewasa awal memiliki prosentase 31,9%, pekerjaan menunjukkan tidak bekerja memiliki prosentase sebesar 61,8%, dan tingkat pendidikan menunjukkan lulusan SMA sebesar 55,3%. Juga terdapat penggambaran komorbid yang dimiliki oleh pasien Tuberculosis yang menjalani pengobatan di RSUD Kota Bogor yang menunjukkan sebanyak 73,4% tidak memiliki komorbid dan sebanyak 6,4% memiliki komorbid diabetes mellitus.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukkan status gizi normal memiliki prosentase tertinggi pada penelitian ini. Karakteristik yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan wanita lebih banyak daripada laki-laki, usia dewasa awal menjadi usia dengan prosentase tertinggi, mayoritas pasien tidak bekerja, dan kebanyakan memiliki latar belakang lulusan SMA sebesar 55,3%. Komorbid yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah diabetes mellitus.