Geopolitik Indonesia yang sangat strategis memerlukan skenario pertahanan laut
yang baik melalui pertahanan defensif aktif serta deterrent yang menunjukkan
kedaulatan negara. Perang Rusia - Ukraina telah memberikan pelajaran berharga,
bagaimana teknologi menjadi ujung tombak dalam perang modern. Oleh karenanya,
teknologi peroketan sebagai salah satu faktor deterrent yang sangat secure mengharuskan kita untuk mengelaborasi sendiri kemampuan nasional sebagai wujud
pertahanan NKRI. Disertasi ini diselesaikan menggunakan mix method berdasarkan
Sequential Exploratory Qualitative dengan mengacu permasalahan terkait dukungan
dan keberpihakan berbagai elemen bangsa dalam mengembangkan roket pertahanan menggunakan Regresi Logistik, dilanjutkan dengan elaborasi berbagai jenis strategi pertahanan laut sebagai strategi yang paling tepat untuk roket pertahanan laut dalam rangka melindungi seluruh wilayah NKRI, dengan memanfaatkan teknik SWOT-AHP. Seiring dengan pengembangan roket RHAN450BM (Balistic Missile) oleh Pusat Riset Teknologi Roket, ORPA, BRIN bersama-sama dengan Universitas, Industri Pertahanan secara triple helix dan Balitbang TNI sebagi user nya, disertasi ini melengkapi upaya tersebut secara akademis untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem avionik dan kendali roket RHAN-450BM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 92% responden setuju dan ikut berpartisipasi dalam pengembangan roket pertahanan RHAN-450BM, dan menempatkan strategi CMDS sebagai strategi yang paling tepat untuk saat ini, dengan memfungsikan RHAN-450BM tersebut sebagai Anti-Ship Balistic Missile (ASBM) dalam menjaga kedaulatan NKRI. Dan sangat berharap penelitian pengembangan roket pertahanan RHAN-450BM ini dapat terus berlanjut sampai menjadi produk andalan yang membanggakan, sebagai Pagar Nusantara yang melindungi NKRI, sesuai Kebijakan Umum Pertahanan Negara 2020-2024.